Kinerja tubuh kita tidak dapat dilepaskan dari proses pencernaan. Tubuh
dapat bekerja dengan baik dengan asupan nutrisi yang tepat. Asupan nutrisi
tersebut berasal dari berbagai makanan yang kita konsumsi. Namun, terkadang
proses pencernaan dalam tubuh kita akan mengalami gangguan. Berbagai gangguan
pencernaan tersebut menjadi penghalang bagi tubuh untuk mencukupi asupan
nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan pencernaan dapat terjadi mulai dari
mulut (tempat berlangsungnya pencernaan yang pertama) hingga di bagian anus.
Semua sistem pencernaan dalam tubuh kita rentan terhadap berbagai jenis
gangguan dan penyakit karena berbagai makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh
berpotensi membawa mikroorganisme berbahaya. Di lain hal, gangguan pada sistem
pencernaan juga dapat disebabkan kurangnya asupan gizi.
Berikut ini beberapa gangguan pencernaan yang dapat mengganggu kinerja
pencernaan dalam tubuh manusia.
1. Sakit
Gigi
Sakit gigi merupakan jenis gangguan pencernaan yang pertama, di mana
gangguan pencernaan ini terjadi di daerah pencernaan yang pertama, yakni di
mulut. Sakit gigi biasanya disebabkan karena gigi berlubang. Penyebab gigi
berlubang tersebut akan terasa sakit ketika terkena makanan tertentu seperti
makanan yang manis atau makanan dengan tekstur keras. Gigi berlubang terjadi
karena adanya infeksi kuman pada gigi karena kebersihan gigi yang tidak
terjaga. Saat gigi berlubang, kuman dan bakteri yang masuk ke mulut dengan
mudah akan menerobos ke pembuluh darah dan juga saraf sehingga mengakibatkan
rasa sakit pada si penderita penyebab sakit gigi kambuh.
2. Sariawan
Gangguan pencernaan yang terjadi di mulut selanjutnya adalah sariawan.
Sariawan dapat menyerang bagian gusi, bibir, dan lidah. Sariawan menyebabkan
rasa perih terutama saat makan dan biasanya membuat si penderita mengalami
penurunan nafsu makan. Sariawan biasanya menyerang orang-orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang rendah atau karena kekurangan vitamin C. Bagi Anda yang
menderita sariawan, ada baiknyamemperbanyak konsumsi vitamin C dan juga memperbanyak
minum air putih karena sariawan merupakan salah satu gangguan 14 buah untuk
obat panas dalam.
3. Gastritis
pada lambung
Gastritis merupakan salah satu gangguan pencernaan yang terjadi di
lambung. Gastritis merupakan peradangan akut yang terjadi di daerah mukosa
dinding lambung. Kondisi ini sering terjadi ketika makanan yang dikonsumsi
mengandung kuman berbahaya. Bisa juga karena kadar asam lambung (HCl) dalam
lambung terlalu tinggi.
4. Hepatitis
Gejala hepatitis merupakan gangguan pencernaan yang terjadi di organ
hati. Hati mengalami infeksi akibat kuman atau bakteri. Kuman dan bakteri yang
menginfeksi hati biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman.
Jika hati mengalami kerusakan, lemak yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat
dicerna karena lemak hanya mampu dicerna oleh empedu, sementara empedu
diproduksi oleh hati.
5. Diare
Diare adalah gangguan pencernaan di mana seseorang akan buang air besar
berkali-kali dan dalam kurun waktu yang singkat. Diare dapat disebabkan oleh
bakteri, alergi, beberapa jenis makanan tertentu, juga bisa karena kekurangan
gizi. Kondisi tersebut akan menyebabkan peradangan pada usus. Gejala diare
paling sering dialami oleh anak-anak karena anak-anak memiliki kecenderungan
untuk memasukkan berbagai hal ke dalam mulutnya sehingga bakteri dan kuman
mudah masuk ke tubuh. Dalam kondisi yang parah, diare dapat menyebabkan
kematian karena diare dapat menyebabkan si penderita mengeluarkan banyak cairan
sehingga orang yang diare akan mengalami dehidrasi.
Diare yang disebabkan oleh kuman dapat menular. Penularan tersebut
melalui feses si penderita. Apalagi jika penderita diare buang air di sembarang
tempat. Penderita diare harus banyak minum air putih untuk menggantikan cairan
yang hilang dari tubuhnya. Akan lebih baik jika penderita diare minum larutan
gula dan garam yang berguna sebagai cairan elektrolit sehingga cairan tubuh
cepat terpenuhi.
6. Disentri
Disentri merupakan gangguan pencernaan yang menyerang bagian usus. Usus
akan mengalami peradangan karena terkena infeksi bakteri. Disentri ditandai
dengan berbagai gejala, seperti demam, sakit perut, dan diare. Bakteri dari
keluarga Shigella dan Amoeba merupakan penyebab infeksi pada usus. Diare dapat
menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri.
Infeksi yang parah pada usus akan menyebabkan feses berdarah. Pada tahap yang
parah, penderita juga akan muntah-muntah.
Gejala disentri dan pengobatannya dapat diobati dengan obat antibiotika.
Pada kondisi tertentu, transfusi darah juga perlu dilakukan untuk menjaga
kondisi si penderita tetap baik. Penyakit disentri hampir sama dengan penyakit
diare, keduanya sama-sama bisa menular. Ketika feses di penderita mencemari
tanah atau air, maka bakteri yang mencemari tanah dan air tersebut dapat
menyebabkan penularan pada orang lain.
7.
Konstipasi
Konstipasi seirngkali disebut dengan istilah sembelit. Kondisi ini
terjadi karena feses mengalami pengerasan sehingga sulit dikeluarkan melalui
anus. Konstipasi dapat disebabkan karena seseorang sering menunda buang air
besar, terlalu lama duduk, kurang minum air putih, dan juga kurang mengkonsumsi
makanan yang berserat. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih
dan juga dengan mengkonsumsi makanan yang kaya serat dapat mencegah konstipasi.
Jika konstipasi terjadi dalam kurun waktu lama, maka dapat mengakibatkan
wasir/gejala ambeien.
8. Maag
Bahaya maag kronis adalah jenis gangguan pencernaan yang paling sering
dialami kebanyakan orang. Maag terjadi karena lambung atau usus 12 jari
mengalami luka. Maag ditandai dengan nyeri pada perut, mual, muntah, dan
kembung. Gangguan pencernaan ini disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
dan juga asupan makanan yang berpotensi melukai lambung, seperti makanan
terlalu pedas dan asam. Akibat pola makan yang tidak teratur, lambung akan
mengeluarkan terlalu banyak asam lambung sehingga membuat lambung terasa nyeri.
Penyakit maag dapat diringankan dengan mengkonsumsi obat yang disebut antasid.
Antasid memiliki sifat basa sehingga dapat menetralkan pH dalam perut agar
tidak lagi terasa nyeri.
9.
Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan pencernaan yang menyerang bagian apendik.
Kondisi ini biasanya akan menimbulkan rasa nyeri dan juga sakit. Penyebab dari
apendisitis adalah adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada bagian
umbai cacing.
10. Radang
Usus Buntu
Radang usus buntu terjadi karena lubang usus buntu dan usus besar naik
sehingga menimbulkan penyumbatan. Karena usus buntu mengalami penyumbatan,
bakteri yang berada dalam usus buntu akan menyebabkan infeksi dan juga
peradangan. Dalam kondisi yang parah, biasanya akan dilakukan tindakan medis
seperti operasi pemotongan usus buntu.
11. Gejala
wasir
Wasir merupakan sebuah kondisi di mana pembuluh darah vena di sekitar
anus mengalami pembengkakan. Wasir biasanya disebabkan karena terlalu lama
duduk dan menahan buang air besar. Wasir juga disebabkan oleh konstipasi. Dalam
taraf yang sudah parah dan karena penanganan medis yang terlambat, dapat
terjadi pemecahan pembuluh darah vena sehingga buang air besar akan disertai
dengan darah.
12. Cacingan
Cacingan paling sering dialami oleh anak-anak karena mereka paling sering
melakukan kegiatan di luar rumah dan jarang memperhatikan kebersihan. Cacingan
akan menyebabkan penderitanya kekurangan nutrisi karena nutrisi yang diserap ke
dalam tubuh akan diserap oleh cacing. Ada 3 jenis cacing yang berbahaya bagi
tubuh, yakni cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
Cacing gelang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan juga minuman yang
tidak bersih. Kondisi cacingan oleh cacing gelang akan ditandai dengan gejala
kembung, perut mulas, dan diare. Selanjutnya adalah cacingan yang disebabkan
oleh cacing tambang. Cacing tambang masuk ke dalam tubuh melalui kulit kaki dan
tangan. Yang terakhir adalah cacingan yang disebabkan oleh cacing kremi. Cacing
kremi akan masuk ke dalam tubuh melalui makanan mentah yang tidak bersih.
Cacingan karena cacing kremi ditandai dengan gatal-gatal pada liang dubur.
Penyebab cacingan dapat dicegah dengan mengkonsumsi obat cacingan secara
rutin dan sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Selain itu, menjaga kebersihan
diri dan makanan juga penting untuk mencegah cacingan. Cucilah tangan dan kaki
jika kotor. Jangan lupa mencuci tangan saat akan makan.
13. Radang
pada Dinding Lambung
Radang dinding lambung mengganggu bagian mukus yang melapisi bagian luar
lambung. Jika sudah parah, feses akan berwarna hitam karena bercampur dengan
darah dinding lambug yang mengalami luka. Radang pada dinding lambung tersebut
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bakteri, obat-obatan, alkohol,
juga karena alergi terhadap jenis makanan tertentu.
14. Tukak
Lambung
Tukak lambung disebabkan karena adanya kerusakan pada selaput lendir di
lambung. Gangguan pencernaan tersebut biasanya disebabkan oleh gangguan psikis
seperti stres, khawatir, sedih, dan juga kelelahan. Kondisi psikis yang
memburuk akan menyebabkan produksi asam lambung menigkat dan jika jumlahnya
berlebih akan menyebabkan selaput lendir mengalami kerusakan.
15.
Malnutrisi
Malnutrisi merupakan suatu kondisi yang digunakan untuk mengambarkan
kondisi kekurangan gizi. Malnutrisi disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi
tertentu ke dalam tubuh. Akibatnya pembentukan enzim-enzim akan mengalami
gangguan.
Itulah beberapa gangguan pencernaan yang dapat menjangkiti seseorang
beserta penyebab dan juga gejala-gejala yang menyertainya. Melakukan pencegahan
adalah langkah yang tepat untuk menghindari gangguan pencernaan. Gangguan
pencernaan dapat menyebabkan munculnya penyakit lain dalam tubuh karena melalui
proses pencernaanlah kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Jika pencernaan
terganggua, asupan nutrisi yag dibutuhkan tubuh juga terganggu. Proses
penyerapan nutrisi makanan juga mengalami gangguan.
Cara Mencegah Gangguan Pencernaan
Sebelum gangguan pencernaan hadir, penting kiranya bagi Anda untuk
melakukan pencegahan agar asupan makanan ke dalam tubuh tidak mengalami
gangguan. Pencernaan yang sehat akan diikuti degan tubuh yang sehat karena
asupan nutrisi bagi tubuh terpenuhi dengan baik. Lalu, upaya apa saja yang bisa
dilakukan untuk mencegah gangguan pencernaan?
1. Mengatur
Pola Makan
Lambung akan bekerja secara efektif setiap 4 jam sekali. Makan tidak
teratur dapat menyebabkan makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak tercerna
secara efektif. Selain itu, makanan yang tidak tercerna secara efektif akan
menyebabkan kembung karena makanan akan terfermentasi dalam lambung. Makan
secara teratur juga membantu tubuh memperoleh asupan energi dan juga nutrisi
penting yang dibutuhkan tubuh pada setiap kurun waktu tertentu.
2.
Perhatikan Asupan Makanan
Perhatikan makanan yang Anda konsumsi. Usahakan makanan yang dikonsumsi
adalah makanan yang seimbang dan merupakan kombinasi yang serasi. Usahakan
kombinasikan makanan dengan tepat karena kombinasi makanan yang tidak tepat
akan membuat makanan tidak dicerna dengan baik. Jangan mengkonsumsi buah dan
sayur secara bersamaan, buah dan makanan sumber karbohidrat, buah dan makanan sumber
protein, serta makanan sumber karbohidrat dengan makanan sumber protein.
3. Mengunyah
Makanan dengan Baik
Kunyahlah makanan dengan baik ketika berada di dalam mulut. Mengunyah
dengan baik dapat membantu kinerja enzim ptialin di dalam kelenjar ludah. Selain
itu, mengunyak makanan dengan baik juga baik untuk membantu proses pencernaan
pada tahap-tahap selanjutnya. Perhatikan pula cara makan Anda. Jangan makan
sambil berbicara karena dapat memperbanyak udara masuk ke rongga mulut sehingga
menyebabkan kembung.
4. Makanlah
Secukupnya
Jangan memasukkan makanan terlalu banyak ke dalam tubuh. Jumlah makanan
yang melebihi kapasitas dapat menyebabkan kinerja enzim di dalam tubuh menjadi
tidak optimal, akibatnya makanan juga tidak tercerna secara optimal pula. Makanan
yang tidak tercerna secara optimal akan terfermentasi di dalam usus sehingga
menyebabkan timbulnya gas dan perut menjadi kembung.
5. Jangan
Berbaring Setelah Makan
Banyak orang yang merasa nyaman untuk tidur setelah makan. Padahal,
berbaring setelah makan dapat menyebabkan pencernaan berlangsung tidak optimal.
Makanan yang seharusnya dicerna di lambung akan kembali ke daerah kerongkongan
dan menyebabkan rasa tidak nyaman di tengoorokan. Jika Anda ingin tidur, maka
Anda harus melakukannya setidaknya 2 jam setelah Anda selesai makan.
6. Jangan
Makan dalam Waktu yang Terlalu Berdekatan
Makan dalam jangka waktu yang terlalu berdekatan akan menyebbakan makanan
tidak dicerna secara optimal. Jangka waktu yang tepat untuk makan kembali
adalah 1,5 jam setelah konsumsi buah, 2 jam setelah konsumsi sayur, dan 4 jam
setelah mengkonsumsi makanan sumber lemak, protein, dan karbohidrat. Lakukanlah
metode tersebut agar makanan dapat dicerna secara sempurna.
7. Perbanyak
Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Makanan tinggi serat seperti sayur dan buah dapat membantu proses
pencernaan dalam tubuh. Makanan yang kaya serat juga dapat mencegah gangguan
pencernaan seperti konstipasi dan wasir.
8. Jangan
Pernah Makan Sambil Minum
Makan sambil minum dapat mengurangi aktifitas cairan pencernaan sehingga
proses pencernaan menjadi sulit. Makanan juga tidak tercerna secara optimal.
Jika Anda ingin mengkonsumsi makanan dengan banyak cairan seperti sup, maka
Anda dapat mengkonsumsinya 15 menit sebelum Anda mengkonsumsi makanan padat.
9.
Mengkonsumsi Suplemen Prebiotik
Suplemen prebiotik akan memberikan bakteri baik yang ada dalam pencernaan
meningkat sehingga bakteri jahat juga akan berkurang. Berbagai suplemen
prebiotik di antaranya yogurt, kimchi, tempe, dan sebagainya.
10. Kurangi
Konsumsi Makanan yang Menimbulkan Gas
Makanan yang menimbulkan gas dapat membuat perut menjadi kembung. Perut
kembung akan membuat tubuh Anda tidak nyaman. Berbagai jenis asupan makanan
yang dapat menimbulkan gas seperti kacang-kacangan, ubi, dan nangka.
11. Hindari
Bumbu Masakan yang Terlalu Kuat
Bumbu masakan yang terlalu kuat seperti rasa terlalu pedas dan terlalu
asin dapat mengakibatkan produksi asam lambung meningkat. Kondisi tersebut akan
mengakibatkan lambung lebih rentan terhadap infeksi dan juga kerusakan/luka.
12.
Mengurangi Makanan Pembentuk Asam
Makanan pembentuk asam bukanlah makanan yang terasa asam, tetapi makanan
yang berpotensi menimbulkan keasaman dalam sistem pencernaan kita. Konsumsi
makanan yang menimbulkan asam akan meningkatkan asam lambung sehingga lambung
rentan terhadap luka. Berbagai jenis makanan yang berpotensi menyebabkan asam
adalah makanan sumber protein hewani dan berbagai jenis karbohidrat seperti
gula dan tepung.
13.
Tingkatkan Konsumsi Sayuran Hijau
Bagi Anda yang memiliki masalah dengan asam lambung, Anda dapat
meningkatkan konsumsi sayuran hijau. Sayuran hijau dapat membantu menetralkan
kondisi lambung Anda yang asam. Jika kondisi pH di lambung netral, kerusakan
pada dinding lambung dan usus dapat dihindari. Sayuran hijau juga tinggi akan
kandungan serat yang dapat membatu proses pencernaan dan mencegah konstipasi.
14. Minum
Air Hangat
Jika Anda minum, usahakan jangan minum minuman yang terlalu panas atau
terlalu dingin. Minumlah air hangat yang dapat menyesuaikan suhu tubuh Anda.
Minum minuman yang terlalu panas atau terlalu dingi tidak baik untuk kesehatan
lambung. Baik minuman terlalu dingin atau terlalu panas dapat membuat dinding
lambung teiritasi dan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kerusakan
sehingga proses pencernaan di dalam lambung akan terganggu.
15. Kurangi
Makanan yang Menimbulkan Alergi
Alergi makanan dalam sistem pencernaan akan menyebabkan perut menjadi
kembung. Kurangi jenis-jenis makanan yang berpotensi menyebabkan sistem pencernaan
mengalami alergi seperti laktosa pada susu, karena beberapa orang tidak dapat
mencerna laktosa pada susu.
16.
Mengurangi Stres
Stres ternyata dapat meningkatkan produksi asam lambung pada dinding
lambung sehingga dinding lambung rentan mengalami kerusakan. Karena itu
hindarilah stres, lakukan aktifitas yang dapat membuat pikiran Anda rileks
sesekali. Stres juga dapat membuat aliran darah tidak lancar sehingga
penyerapan berbagai zat gizi dari makanan tidak optimal.
17. Hindari
Merokok, Minum Kopi, dan Minum Alkohol
Roko dan alkohol akan menyebabkan iritasi pada dinding lambung, akibatya
lambat laun lambung akan luka. Sedangkan kopi mengandung kafein. Kafein
tersebut dapat menstimulasi produksi asam lambung sehingga lambung akan mudah
terkena gangguan.
Makanan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan bagian organ tubuh yang rawan akan berbagai
jenis penyakit karena organ pencernaan menerima berbagai jenis makanan dari
luar tubuh. Untuk menjaga kesehatan pencernaan, Anda dapat mengkonsumsi
beberapa jenis makanan berikut.
Tomat
Tomat dianggap dapat melakukan
pembersihan pada perut. Tomat juga mengandung likopen yang baik untuk mencegah
berbagai penyakit di dalam saluran cerna.
Alpukat
Alpukat dipercaya dapat membersihkan usus kita. Alpukat juga dipercaya
dapat menangkal berbagai jenis infeksi dalam usus karena kaya akan antioksidan.
Alpukat juga kaya akan vitamin A, C, dan B1 yang baik bagi tubuh.
Teh Hijau
Teh hijau akan membantu tubuh Anda mengeluarkan berbagai racun dari organ
pencernaan. Selain itu, teh hijau juga akan membantu mencegah obesitas karena
dapat mengikat lemak untuk dibawa keluar tubuh.
Air Kelapa
Air kelapa sangat baik untuk menjaga kebutuhan cairan dalam tubuh. Air
kelapa akan memenuhi cairan tubuh dan menurunkan suhu tubuh. Alhasil, kinerja
usus dan juga lambung menjadi lebih baik.
Jahe
Jahe memiliki sifat yang panas ketika dikonsumsi. Jahe memiliki manfaat
untuk menghilangkan gas berlebih yang ada di lambung dan juga usus sehingga
perut tidak kembung. Tidak heran jika jahe juga sering dijadikan untuk
mengobati perut kembung.
Jeruk
Jeruk mengandung asam larut dalam air yang dapat membantu proses
pencernaan. Jeruk akan membantu lambung mencerna makanan dengan lebih baik.
Selain itu, jeruk juga membantu proses penyerapan nutrisi dari makanan lebih
optimal.
Bawang Putih
Gangguan pencernaan sering terjadi karena adanya gangguan sistem
kekebalan tubuh. Bawang putih kaya akan kandungan allicin yang baik untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Seiring dengan meningkatnya kekebalan
tubuh, penyakit-penyakit penyebab gangguan pencernaan juga dapat ditangkal.
Demikianlah beberpa jenis gangguan pencernaan, cara menjaga sistem
pencernaan, juga informasi mengenai makanan apa saja yang baik untuk
pencernaan. Menjaga pencernaan sangat penting dilakukan agar tubuh tetap sehat
dan bugar. Kunci dari sistem pencernaan yang sehat adalah melakukan pola hidup
sehat dan juga menjaga pola makan yang sehat.
Baca Juga
Kinerja tubuh kita tidak dapat dilepaskan dari proses pencernaan. Tubuh
dapat bekerja dengan baik dengan asupan nutrisi yang tepat. Asupan nutrisi
tersebut berasal dari berbagai makanan yang kita konsumsi. Namun, terkadang
proses pencernaan dalam tubuh kita akan mengalami gangguan. Berbagai gangguan
pencernaan tersebut menjadi penghalang bagi tubuh untuk mencukupi asupan
nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan pencernaan dapat terjadi mulai dari
mulut (tempat berlangsungnya pencernaan yang pertama) hingga di bagian anus.
Semua sistem pencernaan dalam tubuh kita rentan terhadap berbagai jenis
gangguan dan penyakit karena berbagai makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh
berpotensi membawa mikroorganisme berbahaya. Di lain hal, gangguan pada sistem
pencernaan juga dapat disebabkan kurangnya asupan gizi.
Berikut ini beberapa gangguan pencernaan yang dapat mengganggu kinerja
pencernaan dalam tubuh manusia.
1. Sakit
Gigi
Sakit gigi merupakan jenis gangguan pencernaan yang pertama, di mana
gangguan pencernaan ini terjadi di daerah pencernaan yang pertama, yakni di
mulut. Sakit gigi biasanya disebabkan karena gigi berlubang. Penyebab gigi
berlubang tersebut akan terasa sakit ketika terkena makanan tertentu seperti
makanan yang manis atau makanan dengan tekstur keras. Gigi berlubang terjadi
karena adanya infeksi kuman pada gigi karena kebersihan gigi yang tidak
terjaga. Saat gigi berlubang, kuman dan bakteri yang masuk ke mulut dengan
mudah akan menerobos ke pembuluh darah dan juga saraf sehingga mengakibatkan
rasa sakit pada si penderita penyebab sakit gigi kambuh.
2. Sariawan
Gangguan pencernaan yang terjadi di mulut selanjutnya adalah sariawan.
Sariawan dapat menyerang bagian gusi, bibir, dan lidah. Sariawan menyebabkan
rasa perih terutama saat makan dan biasanya membuat si penderita mengalami
penurunan nafsu makan. Sariawan biasanya menyerang orang-orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang rendah atau karena kekurangan vitamin C. Bagi Anda yang
menderita sariawan, ada baiknyamemperbanyak konsumsi vitamin C dan juga memperbanyak
minum air putih karena sariawan merupakan salah satu gangguan 14 buah untuk
obat panas dalam.
3. Gastritis
pada lambung
Gastritis merupakan salah satu gangguan pencernaan yang terjadi di
lambung. Gastritis merupakan peradangan akut yang terjadi di daerah mukosa
dinding lambung. Kondisi ini sering terjadi ketika makanan yang dikonsumsi
mengandung kuman berbahaya. Bisa juga karena kadar asam lambung (HCl) dalam
lambung terlalu tinggi.
4. Hepatitis
Gejala hepatitis merupakan gangguan pencernaan yang terjadi di organ
hati. Hati mengalami infeksi akibat kuman atau bakteri. Kuman dan bakteri yang
menginfeksi hati biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman.
Jika hati mengalami kerusakan, lemak yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat
dicerna karena lemak hanya mampu dicerna oleh empedu, sementara empedu
diproduksi oleh hati.
5. Diare
Diare adalah gangguan pencernaan di mana seseorang akan buang air besar
berkali-kali dan dalam kurun waktu yang singkat. Diare dapat disebabkan oleh
bakteri, alergi, beberapa jenis makanan tertentu, juga bisa karena kekurangan
gizi. Kondisi tersebut akan menyebabkan peradangan pada usus. Gejala diare
paling sering dialami oleh anak-anak karena anak-anak memiliki kecenderungan
untuk memasukkan berbagai hal ke dalam mulutnya sehingga bakteri dan kuman
mudah masuk ke tubuh. Dalam kondisi yang parah, diare dapat menyebabkan
kematian karena diare dapat menyebabkan si penderita mengeluarkan banyak cairan
sehingga orang yang diare akan mengalami dehidrasi.
Diare yang disebabkan oleh kuman dapat menular. Penularan tersebut
melalui feses si penderita. Apalagi jika penderita diare buang air di sembarang
tempat. Penderita diare harus banyak minum air putih untuk menggantikan cairan
yang hilang dari tubuhnya. Akan lebih baik jika penderita diare minum larutan
gula dan garam yang berguna sebagai cairan elektrolit sehingga cairan tubuh
cepat terpenuhi.
6. Disentri
Disentri merupakan gangguan pencernaan yang menyerang bagian usus. Usus
akan mengalami peradangan karena terkena infeksi bakteri. Disentri ditandai
dengan berbagai gejala, seperti demam, sakit perut, dan diare. Bakteri dari
keluarga Shigella dan Amoeba merupakan penyebab infeksi pada usus. Diare dapat
menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri.
Infeksi yang parah pada usus akan menyebabkan feses berdarah. Pada tahap yang
parah, penderita juga akan muntah-muntah.
Gejala disentri dan pengobatannya dapat diobati dengan obat antibiotika.
Pada kondisi tertentu, transfusi darah juga perlu dilakukan untuk menjaga
kondisi si penderita tetap baik. Penyakit disentri hampir sama dengan penyakit
diare, keduanya sama-sama bisa menular. Ketika feses di penderita mencemari
tanah atau air, maka bakteri yang mencemari tanah dan air tersebut dapat
menyebabkan penularan pada orang lain.
7.
Konstipasi
Konstipasi seirngkali disebut dengan istilah sembelit. Kondisi ini
terjadi karena feses mengalami pengerasan sehingga sulit dikeluarkan melalui
anus. Konstipasi dapat disebabkan karena seseorang sering menunda buang air
besar, terlalu lama duduk, kurang minum air putih, dan juga kurang mengkonsumsi
makanan yang berserat. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih
dan juga dengan mengkonsumsi makanan yang kaya serat dapat mencegah konstipasi.
Jika konstipasi terjadi dalam kurun waktu lama, maka dapat mengakibatkan
wasir/gejala ambeien.
8. Maag
Bahaya maag kronis adalah jenis gangguan pencernaan yang paling sering
dialami kebanyakan orang. Maag terjadi karena lambung atau usus 12 jari
mengalami luka. Maag ditandai dengan nyeri pada perut, mual, muntah, dan
kembung. Gangguan pencernaan ini disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
dan juga asupan makanan yang berpotensi melukai lambung, seperti makanan
terlalu pedas dan asam. Akibat pola makan yang tidak teratur, lambung akan
mengeluarkan terlalu banyak asam lambung sehingga membuat lambung terasa nyeri.
Penyakit maag dapat diringankan dengan mengkonsumsi obat yang disebut antasid.
Antasid memiliki sifat basa sehingga dapat menetralkan pH dalam perut agar
tidak lagi terasa nyeri.
9.
Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan pencernaan yang menyerang bagian apendik.
Kondisi ini biasanya akan menimbulkan rasa nyeri dan juga sakit. Penyebab dari
apendisitis adalah adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada bagian
umbai cacing.
10. Radang
Usus Buntu
Radang usus buntu terjadi karena lubang usus buntu dan usus besar naik
sehingga menimbulkan penyumbatan. Karena usus buntu mengalami penyumbatan,
bakteri yang berada dalam usus buntu akan menyebabkan infeksi dan juga
peradangan. Dalam kondisi yang parah, biasanya akan dilakukan tindakan medis
seperti operasi pemotongan usus buntu.
11. Gejala
wasir
Wasir merupakan sebuah kondisi di mana pembuluh darah vena di sekitar
anus mengalami pembengkakan. Wasir biasanya disebabkan karena terlalu lama
duduk dan menahan buang air besar. Wasir juga disebabkan oleh konstipasi. Dalam
taraf yang sudah parah dan karena penanganan medis yang terlambat, dapat
terjadi pemecahan pembuluh darah vena sehingga buang air besar akan disertai
dengan darah.
12. Cacingan
Cacingan paling sering dialami oleh anak-anak karena mereka paling sering
melakukan kegiatan di luar rumah dan jarang memperhatikan kebersihan. Cacingan
akan menyebabkan penderitanya kekurangan nutrisi karena nutrisi yang diserap ke
dalam tubuh akan diserap oleh cacing. Ada 3 jenis cacing yang berbahaya bagi
tubuh, yakni cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
Cacing gelang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan juga minuman yang
tidak bersih. Kondisi cacingan oleh cacing gelang akan ditandai dengan gejala
kembung, perut mulas, dan diare. Selanjutnya adalah cacingan yang disebabkan
oleh cacing tambang. Cacing tambang masuk ke dalam tubuh melalui kulit kaki dan
tangan. Yang terakhir adalah cacingan yang disebabkan oleh cacing kremi. Cacing
kremi akan masuk ke dalam tubuh melalui makanan mentah yang tidak bersih.
Cacingan karena cacing kremi ditandai dengan gatal-gatal pada liang dubur.
Penyebab cacingan dapat dicegah dengan mengkonsumsi obat cacingan secara
rutin dan sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Selain itu, menjaga kebersihan
diri dan makanan juga penting untuk mencegah cacingan. Cucilah tangan dan kaki
jika kotor. Jangan lupa mencuci tangan saat akan makan.
13. Radang
pada Dinding Lambung
Radang dinding lambung mengganggu bagian mukus yang melapisi bagian luar
lambung. Jika sudah parah, feses akan berwarna hitam karena bercampur dengan
darah dinding lambug yang mengalami luka. Radang pada dinding lambung tersebut
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bakteri, obat-obatan, alkohol,
juga karena alergi terhadap jenis makanan tertentu.
14. Tukak
Lambung
Tukak lambung disebabkan karena adanya kerusakan pada selaput lendir di
lambung. Gangguan pencernaan tersebut biasanya disebabkan oleh gangguan psikis
seperti stres, khawatir, sedih, dan juga kelelahan. Kondisi psikis yang
memburuk akan menyebabkan produksi asam lambung menigkat dan jika jumlahnya
berlebih akan menyebabkan selaput lendir mengalami kerusakan.
15.
Malnutrisi
Malnutrisi merupakan suatu kondisi yang digunakan untuk mengambarkan
kondisi kekurangan gizi. Malnutrisi disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi
tertentu ke dalam tubuh. Akibatnya pembentukan enzim-enzim akan mengalami
gangguan.
Itulah beberapa gangguan pencernaan yang dapat menjangkiti seseorang
beserta penyebab dan juga gejala-gejala yang menyertainya. Melakukan pencegahan
adalah langkah yang tepat untuk menghindari gangguan pencernaan. Gangguan
pencernaan dapat menyebabkan munculnya penyakit lain dalam tubuh karena melalui
proses pencernaanlah kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Jika pencernaan
terganggua, asupan nutrisi yag dibutuhkan tubuh juga terganggu. Proses
penyerapan nutrisi makanan juga mengalami gangguan.
Cara Mencegah Gangguan Pencernaan
Sebelum gangguan pencernaan hadir, penting kiranya bagi Anda untuk
melakukan pencegahan agar asupan makanan ke dalam tubuh tidak mengalami
gangguan. Pencernaan yang sehat akan diikuti degan tubuh yang sehat karena
asupan nutrisi bagi tubuh terpenuhi dengan baik. Lalu, upaya apa saja yang bisa
dilakukan untuk mencegah gangguan pencernaan?
1. Mengatur
Pola Makan
Lambung akan bekerja secara efektif setiap 4 jam sekali. Makan tidak
teratur dapat menyebabkan makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak tercerna
secara efektif. Selain itu, makanan yang tidak tercerna secara efektif akan
menyebabkan kembung karena makanan akan terfermentasi dalam lambung. Makan
secara teratur juga membantu tubuh memperoleh asupan energi dan juga nutrisi
penting yang dibutuhkan tubuh pada setiap kurun waktu tertentu.
2.
Perhatikan Asupan Makanan
Perhatikan makanan yang Anda konsumsi. Usahakan makanan yang dikonsumsi
adalah makanan yang seimbang dan merupakan kombinasi yang serasi. Usahakan
kombinasikan makanan dengan tepat karena kombinasi makanan yang tidak tepat
akan membuat makanan tidak dicerna dengan baik. Jangan mengkonsumsi buah dan
sayur secara bersamaan, buah dan makanan sumber karbohidrat, buah dan makanan sumber
protein, serta makanan sumber karbohidrat dengan makanan sumber protein.
3. Mengunyah
Makanan dengan Baik
Kunyahlah makanan dengan baik ketika berada di dalam mulut. Mengunyah
dengan baik dapat membantu kinerja enzim ptialin di dalam kelenjar ludah. Selain
itu, mengunyak makanan dengan baik juga baik untuk membantu proses pencernaan
pada tahap-tahap selanjutnya. Perhatikan pula cara makan Anda. Jangan makan
sambil berbicara karena dapat memperbanyak udara masuk ke rongga mulut sehingga
menyebabkan kembung.
4. Makanlah
Secukupnya
Jangan memasukkan makanan terlalu banyak ke dalam tubuh. Jumlah makanan
yang melebihi kapasitas dapat menyebabkan kinerja enzim di dalam tubuh menjadi
tidak optimal, akibatnya makanan juga tidak tercerna secara optimal pula. Makanan
yang tidak tercerna secara optimal akan terfermentasi di dalam usus sehingga
menyebabkan timbulnya gas dan perut menjadi kembung.
5. Jangan
Berbaring Setelah Makan
Banyak orang yang merasa nyaman untuk tidur setelah makan. Padahal,
berbaring setelah makan dapat menyebabkan pencernaan berlangsung tidak optimal.
Makanan yang seharusnya dicerna di lambung akan kembali ke daerah kerongkongan
dan menyebabkan rasa tidak nyaman di tengoorokan. Jika Anda ingin tidur, maka
Anda harus melakukannya setidaknya 2 jam setelah Anda selesai makan.
6. Jangan
Makan dalam Waktu yang Terlalu Berdekatan
Makan dalam jangka waktu yang terlalu berdekatan akan menyebbakan makanan
tidak dicerna secara optimal. Jangka waktu yang tepat untuk makan kembali
adalah 1,5 jam setelah konsumsi buah, 2 jam setelah konsumsi sayur, dan 4 jam
setelah mengkonsumsi makanan sumber lemak, protein, dan karbohidrat. Lakukanlah
metode tersebut agar makanan dapat dicerna secara sempurna.
7. Perbanyak
Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Makanan tinggi serat seperti sayur dan buah dapat membantu proses
pencernaan dalam tubuh. Makanan yang kaya serat juga dapat mencegah gangguan
pencernaan seperti konstipasi dan wasir.
8. Jangan
Pernah Makan Sambil Minum
Makan sambil minum dapat mengurangi aktifitas cairan pencernaan sehingga
proses pencernaan menjadi sulit. Makanan juga tidak tercerna secara optimal.
Jika Anda ingin mengkonsumsi makanan dengan banyak cairan seperti sup, maka
Anda dapat mengkonsumsinya 15 menit sebelum Anda mengkonsumsi makanan padat.
9.
Mengkonsumsi Suplemen Prebiotik
Suplemen prebiotik akan memberikan bakteri baik yang ada dalam pencernaan
meningkat sehingga bakteri jahat juga akan berkurang. Berbagai suplemen
prebiotik di antaranya yogurt, kimchi, tempe, dan sebagainya.
10. Kurangi
Konsumsi Makanan yang Menimbulkan Gas
Makanan yang menimbulkan gas dapat membuat perut menjadi kembung. Perut
kembung akan membuat tubuh Anda tidak nyaman. Berbagai jenis asupan makanan
yang dapat menimbulkan gas seperti kacang-kacangan, ubi, dan nangka.
11. Hindari
Bumbu Masakan yang Terlalu Kuat
Bumbu masakan yang terlalu kuat seperti rasa terlalu pedas dan terlalu
asin dapat mengakibatkan produksi asam lambung meningkat. Kondisi tersebut akan
mengakibatkan lambung lebih rentan terhadap infeksi dan juga kerusakan/luka.
12.
Mengurangi Makanan Pembentuk Asam
Makanan pembentuk asam bukanlah makanan yang terasa asam, tetapi makanan
yang berpotensi menimbulkan keasaman dalam sistem pencernaan kita. Konsumsi
makanan yang menimbulkan asam akan meningkatkan asam lambung sehingga lambung
rentan terhadap luka. Berbagai jenis makanan yang berpotensi menyebabkan asam
adalah makanan sumber protein hewani dan berbagai jenis karbohidrat seperti
gula dan tepung.
13.
Tingkatkan Konsumsi Sayuran Hijau
Bagi Anda yang memiliki masalah dengan asam lambung, Anda dapat
meningkatkan konsumsi sayuran hijau. Sayuran hijau dapat membantu menetralkan
kondisi lambung Anda yang asam. Jika kondisi pH di lambung netral, kerusakan
pada dinding lambung dan usus dapat dihindari. Sayuran hijau juga tinggi akan
kandungan serat yang dapat membatu proses pencernaan dan mencegah konstipasi.
14. Minum
Air Hangat
Jika Anda minum, usahakan jangan minum minuman yang terlalu panas atau
terlalu dingin. Minumlah air hangat yang dapat menyesuaikan suhu tubuh Anda.
Minum minuman yang terlalu panas atau terlalu dingi tidak baik untuk kesehatan
lambung. Baik minuman terlalu dingin atau terlalu panas dapat membuat dinding
lambung teiritasi dan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kerusakan
sehingga proses pencernaan di dalam lambung akan terganggu.
15. Kurangi
Makanan yang Menimbulkan Alergi
Alergi makanan dalam sistem pencernaan akan menyebabkan perut menjadi
kembung. Kurangi jenis-jenis makanan yang berpotensi menyebabkan sistem pencernaan
mengalami alergi seperti laktosa pada susu, karena beberapa orang tidak dapat
mencerna laktosa pada susu.
16.
Mengurangi Stres
Stres ternyata dapat meningkatkan produksi asam lambung pada dinding
lambung sehingga dinding lambung rentan mengalami kerusakan. Karena itu
hindarilah stres, lakukan aktifitas yang dapat membuat pikiran Anda rileks
sesekali. Stres juga dapat membuat aliran darah tidak lancar sehingga
penyerapan berbagai zat gizi dari makanan tidak optimal.
17. Hindari
Merokok, Minum Kopi, dan Minum Alkohol
Roko dan alkohol akan menyebabkan iritasi pada dinding lambung, akibatya
lambat laun lambung akan luka. Sedangkan kopi mengandung kafein. Kafein
tersebut dapat menstimulasi produksi asam lambung sehingga lambung akan mudah
terkena gangguan.
Makanan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan bagian organ tubuh yang rawan akan berbagai
jenis penyakit karena organ pencernaan menerima berbagai jenis makanan dari
luar tubuh. Untuk menjaga kesehatan pencernaan, Anda dapat mengkonsumsi
beberapa jenis makanan berikut.
Tomat
Tomat dianggap dapat melakukan
pembersihan pada perut. Tomat juga mengandung likopen yang baik untuk mencegah
berbagai penyakit di dalam saluran cerna.
Alpukat
Alpukat dipercaya dapat membersihkan usus kita. Alpukat juga dipercaya
dapat menangkal berbagai jenis infeksi dalam usus karena kaya akan antioksidan.
Alpukat juga kaya akan vitamin A, C, dan B1 yang baik bagi tubuh.
Teh Hijau
Teh hijau akan membantu tubuh Anda mengeluarkan berbagai racun dari organ
pencernaan. Selain itu, teh hijau juga akan membantu mencegah obesitas karena
dapat mengikat lemak untuk dibawa keluar tubuh.
Air Kelapa
Air kelapa sangat baik untuk menjaga kebutuhan cairan dalam tubuh. Air
kelapa akan memenuhi cairan tubuh dan menurunkan suhu tubuh. Alhasil, kinerja
usus dan juga lambung menjadi lebih baik.
Jahe
Jahe memiliki sifat yang panas ketika dikonsumsi. Jahe memiliki manfaat
untuk menghilangkan gas berlebih yang ada di lambung dan juga usus sehingga
perut tidak kembung. Tidak heran jika jahe juga sering dijadikan untuk
mengobati perut kembung.
Jeruk
Jeruk mengandung asam larut dalam air yang dapat membantu proses
pencernaan. Jeruk akan membantu lambung mencerna makanan dengan lebih baik.
Selain itu, jeruk juga membantu proses penyerapan nutrisi dari makanan lebih
optimal.
Bawang Putih
Gangguan pencernaan sering terjadi karena adanya gangguan sistem
kekebalan tubuh. Bawang putih kaya akan kandungan allicin yang baik untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Seiring dengan meningkatnya kekebalan
tubuh, penyakit-penyakit penyebab gangguan pencernaan juga dapat ditangkal.
Demikianlah beberpa jenis gangguan pencernaan, cara menjaga sistem
pencernaan, juga informasi mengenai makanan apa saja yang baik untuk
pencernaan. Menjaga pencernaan sangat penting dilakukan agar tubuh tetap sehat
dan bugar. Kunci dari sistem pencernaan yang sehat adalah melakukan pola hidup
sehat dan juga menjaga pola makan yang sehat.
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
ReplyDeleteKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com