A.
|
Umum
Sehubungan
dengan semakin berkembangnya transaksi perdagangan barang dan/atau jasa
melalui sistem elektronik, yang selanjutnya disebut e-commerce, perlu
diberikan penegasan khusus terkait kewajiban pemotongan dan/atau pemungutan
Pajak Penghasilan atas transaksi e-commerce sebagaimana telah ditegaskan
dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-62/PJ/2013 tentang
Penegasan Ketentuan Perpajakan atas Transaksi E-Commerce.
|
B.
|
Maksud
dan Tujuan
Penetapan
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini dimaksudkan untuk memberikan acuan
dalam rangka pelaksanaan pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan
atas transaksi e-commerce.
Penetapan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini bertujuan agar pelaksanaan
pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan atas transaksi e-commerce
dapat berjalan dengan baik dan terdapat keseragaman dalam pelaksanaannya.
|
C.
|
Ruang
Lingkup
Dalam
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini diberikan penegasan mengenai
pelaksanaan pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan atas transaksi
e-commerce dapat berjalan dengan baik dan terdapat keseragaman dalam
pelaksanaannya.
|
D.
|
Dasar
1. Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;
2. Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa Lain Sebagaimana Dimaksud
Dalam Pasal 23 ayat (1) huruf C angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;
3. Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak
atas Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang
Pribadi;
4. Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
Sehubungan Dengan Pembayaran atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang
Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/PMK.011/2013;
5. Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2010 tentang Tata Cara dan Prosedur Pemungutan
Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan Dengan Pembayaran atas Penyerahan
Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-06/PJ/2013;
6. Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan
Orang Pribadi;
7. Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-62/PJ/2013 tentang Penegasan Ketentuan
Perpajakan atas Transaksi E-Commerce.
|
E.
|
Materi
|
|
1.
|
Berdasarkan
ketentuan dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan dan aturan pelaksanaannya
telah diatur mengenai jenis-jenis penghasilan yang merupakan objek pemotongan
dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan (PPh), antara lain:
a. PPh Pasal 21
Pemotongan PPh Pasal 21 dilakukan antara lain atas penghasilan yang
dibayarkan oleh badan dan orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong PPh
Pasal 21 atas imbalan sehubungan dengan jasa dan pekerjaan, yang diterima
oleh orang pribadi.
b. PPh Pasal 22
Pemungutan PPh Pasal 22 dilakukan antara lain atas pembayaran sehubungan
pembelian barang oleh bendahara pemerintah dan BUMN tertentu yang ditunjuk
sebagai pemungut PPh Pasal 22.
c. PPh Pasal 23
Pemotongan PPh Pasal 23 dilakukan antara lain atas pembayaran imbalan
sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, dan jasa-jasa
tertentu lainnya, antara lain jasa perantara dan jasa penyediaan tempat
dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain untuk
penyampaian informasi, yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak badan.
d. PPh Pasal 26
Pemotongan PPh Pasal 26 dilakukan antara lain atas pembayaran imbalan
sehubungan dengan jasa dan pekerjaan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
luar negeri selain bentuk usaha tetap.
|
|
2.
|
Dalam
transaksi e-commerce, terdapat 4 model transaksi, yaitu:
|
|
|
a.
|
Online
Marketplace
Online Marketplace adalah kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa
Toko Internet di Mal Internet sebagai tempat Online Marketplace Merchant
menjual barang dan/atau jasa.
Pihak yang terkait: |
|
|
|
1)
|
Mal
Internet, adalah situs perbelanjaan yang berbasis internet yang terdiri dari
beberapa Toko Internet yang dikelola oleh Penyelenggara Online Marketplace. |
|
|
|
2)
|
Toko
Internet, adalah bagian dari Mal Internet yang ditawarkan oleh Penyelenggara
Online Marketplace kepada Online Marketplace Merchant sebagai tempat kegiatan
usaha. |
|
|
|
3)
|
Penyelenggara
Online Marketplace, adalah pihak yang menjalankan kegiatan usaha Mal
Internet.
|
|
|
|
4)
|
Online
Marketplace Merchant, adalah pihak yang membuka dan mengoperasikan Toko
Internet untuk melakukan penjualan barang dan/atau jasa di Toko Internet
melalui Mal Internet. |
|
|
|
5)
|
Pembeli,
adalah pihak yang melakukan pembelian barang dan/atau jasa dari Online
Marketplace Merchant di Toko Internet melalui Mal Internet. |
|
|
b.
|
Classified
Ads
Classified Ads adalah kegiatan menyediakan tempat dan/atau waktu untuk
memajang content (teks, grafik, video penjelasan, informasi, dan lain-lain)
barang dan/atau jasa bagi Pengiklan untuk memasang iklan yang ditujukan
kepada Pengguna Iklan melalui situs yang disediakan oleh Penyelenggara
Classified Ads.
Pihak yang terkait: |
|
|
|
1)
|
Penyelenggara
Classified Ads adalah pihak yang menyediakan tempat bagi Pengiklan untuk
memasang iklan yang ditujukan kepada Pengguna Iklan melalui situs yang
disediakan oleh Penyelenggara Classified Ads. |
|
|
|
2)
|
Pengiklan
adalah pihak yang memasang iklan dengan mengunakan situs yang disediakan oleh
Penyelenggara Classified Ads.
|
|
|
|
3)
|
Pengguna
Iklan adalah pihak yang menggunakan iklan yang dipasang di situs yang
disediakan oleh Penyelenggara Classified Ads. |
|
|
c.
|
Daily
Deals
Daily Deals adalah kegiatan penyediaan tempat kegiatan usaha berupa situs
Daily Deals sebagai tempat Daily Deals Merchant menjual barang dan/atau jasa
kepada Pembeli dengan menggunakan Voucher sebagai sarana pembayaran.
Pihak yang terkait: |
|
|
|
1)
|
Situs
Daily Deals adalah situs perbelanjaan yang berbasis internet yang dikelola
oleh Penyelenggara Daily Deals.
|
|
|
|
2)
|
Penyelenggara
Daily Deals adalah pihak yang menjalankan kegiatan usaha berupa situs Daily
Deals sebagai tempat Daily Deals Merchant menjual barang dan/atau jasa. |
|
|
|
3)
|
Daily
Deals Merchant adalah pihak yang menjual barang dan/atau jasa dengan
menggunakan fasilitas Voucher melalui situs Daily Deals. |
|
|
|
4)
|
Voucher
adalah alat tukar untuk produk dan layanan tertentu dari Daily Deals Merchant
yang diterbitkan oleh Daily Deals Merchant atau Penyelenggara Daily Deals dan
hanya bisa didapatkan oleh Pembeli melalui situs Daily Deals. |
|
|
|
5)
|
Pembeli
adalah pihak yang melakukan pembelian barang dan/atau jasa dari Daily Deals
Merchant melalui situs Daily Deals dengan menggunakan fasilitas Voucher. |
|
|
d.
|
Online
Retail
Online Retail adalah kegiatan menjual barang dan/atau jasa yang dilakukan
oleh Penyelenggara Online Retail kepada Pembeli di situs Online Retail.
Pihak yang terkait: |
|
|
|
1)
|
Situs
Online Retail adalah situs perbelanjaan yang berbasis internet yang dikelola
oleh Penyelenggara Online Retail.
|
|
|
|
2)
|
Penyelenggara
Online Retail adalah pihak yang memiliki situs Online Retail dan sekaligus
sebagai pihak yang melakukan penjualan barang dan/atau jasa. |
|
|
|
3)
|
Pembeli
adalah pihak yang melakukan pembelian barang dan/atau jasa dari Penyelenggara
Online Retail melalui situs Online Retail. |
|
|
|
4)
|
Pembeli
melakukan pembayaran antara lain melalui rekening yang telah ditetapkan oleh
Penyelenggara Online Retail, kartu kredit atau menggunakan uang tunai (cash
on delivery). |
|
3.
|
Kewajiban
pemotongan dan/atau pemungutan PPh dalam transaksi e-commerce.
|
|
|
a.
|
Online
Marketplace
Kewajiban pemotongan dan/atau pemungutan PPh antara lain dilakukan atas
pembayaran imbalan:
|
|
|
|
1)
|
Jasa
penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau
media lain untuk penyampaian informasi Atas pembayaran imbalan sehubungan
dengan jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar
ruang atau media lain untuk penyampaian informasi kepada Penyelenggara Online
Marketplace, maka Online Marketplace Merchant yang merupakan Wajib Pajak
badan dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang pribadi yang ditunjuk
sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
a)
|
memotong
PPh Pasal 21/23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa penyediaan tempat
dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain; |
|
|
|
|
b)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/23/26 tersebut ke kas Negara;
|
|
|
|
|
c)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh
Pasal 21/23/26 ke KPP tempat Online Marketplace Merchant terdaftar. |
|
|
|
2)
|
Jasa
perantara
Atas pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa perantara pembayaran atau fee
transaksi kepada Penyelenggara Online Marketplace, maka Online Marketplace
Merchant yang merupakan Wajib Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap,
atau orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
a)
|
memotong
PPh Pasal 21/23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa perantara;
|
|
|
|
|
b)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/23/26 tersebut ke kas Negara;
|
|
|
|
|
c)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh
Pasal 21/23/26 ke KPP tempat Online Marketplace Merchant terdaftar. |
|
|
|
3)
|
Jasa lain
Dalam hal Penyelenggara Online Marketplace menggunakan jasa dari pihak lain
untuk menyelenggarakan Online Marketplace yang merupakan: |
|
|
|
|
a)
|
Wajib
Pajak badan, bentuk usaha tetap, atau Wajib Pajak luar negeri, atas
pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari pihak lain tersebut yang termasuk
dalam jenis jasa yang dipotong PPh Pasal 23/26, maka Penyelenggara Online
Marketplace yang merupakan Wajib Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha
tetap, atau orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 23/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
23/26 ke KPP tempat Penyelenggara Online Marketplace terdaftar. |
|
|
|
|
|
b)
|
Wajib
Pajak orang pribadi, atas pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari
pihak lain tersebut, maka Penyelenggara Online Marketplace yang merupakan
Wajib Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang pribadi yang
ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 21/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
21/26 ke KPP tempat Penyelenggara Online Marketplace terdaftar. |
|
|
|
|
4)
|
Pembelian
barang oleh Pembeli
Atas pembelian barang yang dilakukan oleh Pembeli dari Online Marketplace
Merchant, maka Pembeli yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22, wajib: |
|
|
|
|
a)
|
memungut
PPh Pasal 22 atas pembayaran sehubungan dengan pembelian barang;
|
|
|
|
|
b)
|
menyetorkan
pemungutan PPh Pasal 22 tersebut ke kas Negara;
|
|
|
|
|
c)
|
membuat
bukti pemungutan PPh Pasal 22 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal 22
ke KPP tempat Pembeli terdaftar. |
|
|
b.
|
Classified
Ads
Kewajiban pemotongan dan/atau pemungutan PPh antara lain dilakukan atas
pembayaran imbalan:
|
|
|
|
1)
|
Jasa
penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau
media lain untuk penyampaian informasi Atas pembayaran imbalan sehubungan
dengan jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar
ruang atau media lain untuk penyampaian informasi kepada Penyelenggara
Classified Ads, maka Pengiklan yang merupakan Wajib Pajak badan dalam negeri,
bentuk usaha tetap, atau orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong pajak,
wajib: |
|
|
|
|
a)
|
memotong
PPh Pasal 21/23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa penyediaan tempat
dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain; |
|
|
|
|
b)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/23/26 tersebut ke kas Negara;
|
|
|
|
|
c)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh
Pasal 21/23/26 ke KPP tempat Pengiklan terdaftar. |
|
|
|
2)
|
Jasa lain
Dalam hal Penyelenggara Classified Ads menggunakan jasa dari pihak lain untuk
menyelenggarakan Classified Ads yang merupakan: |
|
|
|
|
a)
|
Wajib
Pajak badan, bentuk usaha tetap, atau Wajib Pajak luar negeri, atas
pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari pihak lain tersebut yang
termasuk dalam jenis jasa yang dipotong PPh Pasal 23/26, maka Penyelenggara
Classified Ads yang merupakan Wajib Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha
tetap, atau orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 23/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
23/26 ke KPP tempat Penyelenggara Classified Ads terdaftar. |
|
|
|
|
|
b)
|
Wajib Pajak
orang pribadi, atas pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari pihak lain
tersebut, maka Penyelenggara Classified Ads yang merupakan Wajib Pajak badan
dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang pribadi yang ditunjuk sebagai
pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 21/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
21/26 ke KPP tempat Penyelenggara Classified Ads terdaftar. |
|
|
|
|
3)
|
Transaksi
akibat penggunaan iklan oleh Pengguna Iklan Dalam hal Pengguna Iklan
melakukan transaksi dengan Pengiklan yang mengakibatkan timbulnya penghasilan
bagi Pengiklan yang merupakan objek pemotongan/pemungutan PPh, maka Pengguna
Iklan yang merupakan Wajib Pajak yang ditunjuk sebagai pemotong pajak wajib
melakukan pemotongan/pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 4 ayat
(2)/PPh Pasal 21/22/23/26. |
|
|
c.
|
Daily
Deals
Kewajiban pemotongan dan/atau pemungutan PPh antara lain dilakukan atas
pembayaran imbalan:
|
|
|
|
1)
|
Jasa
penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau
media lain untuk penyampaian informasi Atas pembayaran imbalan sehubungan
dengan jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar
ruang atau media lain untuk penyampaian informasi kepada Penyelenggara Daily
Deals, maka Merchant Daily Deals yang merupakan Wajib Pajak badan dalam
negeri, bentuk usaha tetap, atau orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong
pajak, wajib: |
|
|
|
|
a)
|
memotong
PPh Pasal 21/23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa penyediaan tempat
dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain; |
|
|
|
|
b)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/23/26 tersebut ke kas Negara;
|
|
|
|
|
c)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh
Pasal 21/23/26 ke KPP tempat Merchant Daily Deals terdaftar. |
|
|
|
2)
|
Jasa
perantara
Atas pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa perantara pembayaran atau fee
transaksi kepada Penyelenggara Daily Deals, maka Merchant Daily Deals yang
merupakan Wajib Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang
pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
a)
|
memotong
PPh Pasal 21/23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa perantara;
|
|
|
|
|
b)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/23/26 tersebut ke kas Negara;
|
|
|
|
|
c)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh
Pasal 21/23/26 ke KPP tempat Merchant Daily Deals terdaftar. |
|
|
|
3)
|
Jasa lain
Dalam hal Penyelenggara Daily Deals menggunakan jasa dari pihak lain untuk
menyelenggarakan Daily Deals yang merupakan: |
|
|
|
|
a)
|
Wajib
Pajak badan, bentuk usaha tetap, atau Wajib Pajak luar negeri, atas
pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari pihak lain tersebut yang
termasuk dalam jenis jasa yang dipotong PPh Pasal 23/26, maka Penyelenggara
Daily Deals yang merupakan Wajib Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha
tetap, atau orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 23/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
23/26 ke KPP tempat Penyelenggara Daily Deals terdaftar. |
|
|
|
|
|
b)
|
Wajib
Pajak orang pribadi, atas pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari
pihak lain tersebut, maka Penyelenggara Daily Deals yang merupakan Wajib
Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang pribadi yang
ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 21/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
21/26 ke KPP tempat Penyelenggara Daily Deals terdaftar. |
|
|
|
d.
|
Online
Retail
Kewajiban pemotongan dan/atau pemungutan PPh antara lain dilakukan atas
pembayaran imbalan:
|
|
|
|
1)
|
Pembelian
barang oleh Pembeli
Atas pembelian barang yang dilakukan oleh Pembeli dari Penyelenggara Online
Retail, maka Pembeli yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22, wajib: |
|
|
|
|
a)
|
memungut
PPh Pasal 22 atas pembayaran sehubungan dengan pembelian barang;
|
|
|
|
|
b)
|
menyetorkan
pemungutan PPh Pasal 22 tersebut ke kas Negara;
|
|
|
|
|
c)
|
membuat
bukti pemungutan PPh Pasal 22 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal 22
ke KPP tempat Pembeli terdaftar. |
|
|
|
2)
|
Pembelian/penggunaan
jasa oleh Pembeli Atas pembayaran imbalan jasa dari Pembeli kepada
Penyelenggara Online Retail yang merupakan: |
|
|
|
|
a)
|
Wajib
Pajak badan, bentuk usaha tetap, atau Wajib Pajak luar negeri, atas
pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari pihak lain tersebut yang
termasuk dalam jenis jasa yang dipotong PPh Pasal 23/26, maka Pembeli yang
merupakan Wajib Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang
pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 23/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
23/26 ke KPP tempat Pembeli terdaftar. |
|
|
|
|
|
b)
|
Wajib
Pajak orang pribadi, atas pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari
pihak lain tersebut, maka Penyelenggara Online Retail yang merupakan Wajib
Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang pribadi yang
ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 21/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
21/26 ke KPP tempat Pembeli terdaftar. |
|
|
|
|
3)
|
Jasa lain
Dalam hal Penyelenggara Online Retail menggunakan jasa dari pihak lain untuk
menyelenggarakan Situs Online Retail yang merupakan: |
|
|
|
|
a)
|
Wajib
Pajak badan, bentuk usaha tetap, atau Wajib Pajak luar negeri, atas
pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari pihak lain tersebut yang
termasuk dalam jenis jasa yang dipotong PPh Pasal 23/26, maka Penyelenggara
Online Retail yang merupakan Wajib Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha
tetap, atau orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 23/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 23/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
23/26 ke KPP tempat Penyelenggara Online Retail terdaftar. |
|
|
|
|
|
b)
|
Wajib
Pajak orang pribadi, atas pembayaran imbalan sehubungan dengan jasa dari
pihak lain tersebut, maka Penyelenggara Online Retail yang merupakan Wajib
Pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap, atau orang pribadi yang
ditunjuk sebagai pemotong pajak, wajib: |
|
|
|
|
|
(1)
|
memotong
PPh Pasal 21/26 atas imbalan sehubungan dengan jasa;
|
(2)
|
menyetorkan
pemotongan PPh Pasal 21/26 tersebut ke kas Negara;
|
(3)
|
membuat
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal
21/26 ke KPP tempat Penyelenggara Online Retail terdaftar. |
|
|
|
e.
|
Tarif
pemotongan PPh Pasal 26 sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c,
dan huruf d sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto atau sesuai
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Indonesia dengan negara
yang bersangkutan. |
F.
|
Penutup
Agar pelaksanaan Surat Edaran ini dapat berjalan dengan baik, dengan ini
para:
1. Kepala Kantor
Wilayah diminta untuk melakukan pengawasan, sosialisasi, dan koordinasi
dengan instansi terkait atas pelaksanaan Surat Edaran ini di lingkungan
wilayah kerja masing-masing,
2. Kepala Kantor
Pelayanan Pajak dan Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi
Perpajakan diminta untuk melakukan pengawasan terhadap transaksi e-commerce
yang dilakukan oleh Wajib Pajak di lingkungan wilayah kerja masing-masing.
|
Belum ada tanggapan untuk "PEMOTONGAN DAN/ATAU PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN ATAS TRANSAKSI E-COMMERCE"
Post a Comment