Sakit di ulu hati biasanya dibarengi dengan mual atau perut kembung. Menyakit sekali rasanya. Dalam ilmu medis, daerah ulu hati disebut dengan epigastrium. Letak ulu hati berada di bawah tulang dada dan di atas pusar, serta berada di antara tulang rusuk. Selain mual dan perut kembung, rasa sakit di ulu hati juga bisa diiringi oleh sendawa, kram, rasa lapar, penurunan berat badan, atau muntah. Rasa sakit dapat menyebar ke atas dada atau punggung.
Berikut enam penyebab sakit di ulu hati:
· Sindrom iritasi usus.
Selain rasa sakit di ulu hati, kondisi yang menyerang usus besar ini juga menyebabkan kram, perut kembung, buang gas dan perubahan frekuensi buang air besar.
Kondisi ini mungkin terjadi karena dinding usus yang dilapisi oleh lapisan otot bergerak lebih kuat dan lama dibandingkan biasanya ketika membawa makanan dari perut melalui saluran usus menuju anus.
Penyebab pasti kondisi ini sebenarnya belum bisa dipastikan, namun ada beberapa hal yang diduga bisa memicu sindrom iritasi usus. Mereka yang berisiko tinggi terkena sindrom ini di antaranya adalah wanita, orang-orang yang berusia 45 tahun ke bawah, memiliki anggota keluarga yang mengidap sindrom iritasi usus, dan memiliki gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan sering cemas.
· Tukak peptic
Tukak peptik adalah luka pada lapisan dinding lambung atau usus kecil . Hal ini terjadi ketika zat asam dalam saluran pencernaan merusak permukaan dalam lambung atau usus kecil. Zat asam tersebut bisa membuat luka terbuka yang sangat menyakitkan atau mungkin membuatnya berdarah.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan penggunaan obat-obatan (aspirin, ibuprofen, naproxen, ketoprofen, bisphosphonates, dan suplemen potasium). Tukak lambung tidak disebabkan oleh makanan pedas atau stres.
Rasa nyeri bisa Anda rasakan ketika menderita tukak peptik. Selain di ulu hati, rasa nyeri bisa dirasakan dari area pusar hingga dada. Anda akan merasa nyeri yang sangat parah ketika perut kosong dan pada malam hari. Rasa nyeri bisa hilang dan kembali lagi pada hitungan hari atau minggu.
Meski jarang terjadi, tukak peptik juga bisa ditandai dengan muntah darah, darah pada tinja, mual, perubahan selera makan serta penurunan berat badan.
· Pankreatitis
Pankreas adalah organ yang menghasilkan enzim yang membantu proses pencernaan dan hormon dalam mengatur upaya tubuh dalam memproses gula. Pankreatitis terjadi ketika pankreas meradang.
Rasa sakit akut bisa dirasakan hingga ke punggung yang biasanya diiringi dengan muntah. Gejala lainnya adalah perubahan warna di sekitar pusar atau panggul, perut kaku, dan rasa sakit pada perut kian parah seusai makan. Pankreatitis kronis bisa menyebabkan penurunan berat badan dan tinja yang berbau tidak biasa serta berminyak.
· Penyakit kantong empedu
Kantong empedu adalah kantong kecil yang berada di bawah hati. Kantong ini menyimpan dan mengkonsentrat cairan yang membantu tubuh mencerna lemak yaitu cairan empedu.
Jika kantong empedu bermasalah, Anda akan merasakan sakit perut yang luar biasa secara konstan yang bisa diiringi dengan demam, mual, muntah, tubuh gemetar, tinja berubah warna, dan nyeri dada.
· Preeklamsia
Kondisi ini merupakan komplikasi dari penyakit tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan benar. Preeklamsia bisa merusak organ pada tubuh, pada umumnya ginjal.
Sakit di ulu hati akan terasa sangat signifikan jika kondisinya telah parah. Biasanya akan diiringi dengan muntah.
· Kanker lambung
Penyakit ini terjadi ketika sel kanker ganas terbentuk di lambung.
Kalangan yang berisiko tinggi mengalami kanker lambung adalah pria, perokok, berusia 55 tahun ke atas, sering mengonsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi, dan memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ini.
Selain sakit di ulu hati, kanker lambung juga akan membuat penderitanya muntah dan terjadi penurunan berat badan.
Tips Mengatasi Sakit di Ulu Hati
Jika tidak parah dan hanya terjadi satu hingga dua kali, rasa sakit di ulu hati bisa diatasi dengan mudah yang dapat dilakukan di rumah seperti:
Mengonsumsi obat antasida mungkin bisa membantu menetralkan asam lambung, sekaligus mengurangi rasa sakit. Anda bisa mengonsumsinya 60 menit setelah makan dan sebelum tidur sebanyak 1-2 sendok makan atau satu tablet. Lebih disarankan untuk mengonsumsi obat antasida cair ketimbang tablet.
Saat mengalami sakit di ulu hati, coba konsumsi makanan yang ringan. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kafein, dan makanan yang dapat mengiritasi perut.
Hubungi dokter jika selama dua hari sakit belum juga membaik atau bahkan bertambah parah, seperti diiringi pembengkakan pada perut, demam, muntah, adanya darah pada tinja atau muntah, merasa lemas, pingsan atau sulit bernapas.
Baca Juga
Sakit di ulu hati biasanya dibarengi dengan mual atau perut kembung. Menyakit sekali rasanya. Dalam ilmu medis, daerah ulu hati disebut dengan epigastrium. Letak ulu hati berada di bawah tulang dada dan di atas pusar, serta berada di antara tulang rusuk. Selain mual dan perut kembung, rasa sakit di ulu hati juga bisa diiringi oleh sendawa, kram, rasa lapar, penurunan berat badan, atau muntah. Rasa sakit dapat menyebar ke atas dada atau punggung.
Berikut enam penyebab sakit di ulu hati:
· Sindrom iritasi usus.
Selain rasa sakit di ulu hati, kondisi yang menyerang usus besar ini juga menyebabkan kram, perut kembung, buang gas dan perubahan frekuensi buang air besar.
Kondisi ini mungkin terjadi karena dinding usus yang dilapisi oleh lapisan otot bergerak lebih kuat dan lama dibandingkan biasanya ketika membawa makanan dari perut melalui saluran usus menuju anus.
Penyebab pasti kondisi ini sebenarnya belum bisa dipastikan, namun ada beberapa hal yang diduga bisa memicu sindrom iritasi usus. Mereka yang berisiko tinggi terkena sindrom ini di antaranya adalah wanita, orang-orang yang berusia 45 tahun ke bawah, memiliki anggota keluarga yang mengidap sindrom iritasi usus, dan memiliki gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan sering cemas.
· Tukak peptic
Tukak peptik adalah luka pada lapisan dinding lambung atau usus kecil . Hal ini terjadi ketika zat asam dalam saluran pencernaan merusak permukaan dalam lambung atau usus kecil. Zat asam tersebut bisa membuat luka terbuka yang sangat menyakitkan atau mungkin membuatnya berdarah.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan penggunaan obat-obatan (aspirin, ibuprofen, naproxen, ketoprofen, bisphosphonates, dan suplemen potasium). Tukak lambung tidak disebabkan oleh makanan pedas atau stres.
Rasa nyeri bisa Anda rasakan ketika menderita tukak peptik. Selain di ulu hati, rasa nyeri bisa dirasakan dari area pusar hingga dada. Anda akan merasa nyeri yang sangat parah ketika perut kosong dan pada malam hari. Rasa nyeri bisa hilang dan kembali lagi pada hitungan hari atau minggu.
Meski jarang terjadi, tukak peptik juga bisa ditandai dengan muntah darah, darah pada tinja, mual, perubahan selera makan serta penurunan berat badan.
· Pankreatitis
Pankreas adalah organ yang menghasilkan enzim yang membantu proses pencernaan dan hormon dalam mengatur upaya tubuh dalam memproses gula. Pankreatitis terjadi ketika pankreas meradang.
Rasa sakit akut bisa dirasakan hingga ke punggung yang biasanya diiringi dengan muntah. Gejala lainnya adalah perubahan warna di sekitar pusar atau panggul, perut kaku, dan rasa sakit pada perut kian parah seusai makan. Pankreatitis kronis bisa menyebabkan penurunan berat badan dan tinja yang berbau tidak biasa serta berminyak.
· Penyakit kantong empedu
Kantong empedu adalah kantong kecil yang berada di bawah hati. Kantong ini menyimpan dan mengkonsentrat cairan yang membantu tubuh mencerna lemak yaitu cairan empedu.
Jika kantong empedu bermasalah, Anda akan merasakan sakit perut yang luar biasa secara konstan yang bisa diiringi dengan demam, mual, muntah, tubuh gemetar, tinja berubah warna, dan nyeri dada.
· Preeklamsia
Kondisi ini merupakan komplikasi dari penyakit tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan benar. Preeklamsia bisa merusak organ pada tubuh, pada umumnya ginjal.
Sakit di ulu hati akan terasa sangat signifikan jika kondisinya telah parah. Biasanya akan diiringi dengan muntah.
· Kanker lambung
Penyakit ini terjadi ketika sel kanker ganas terbentuk di lambung.
Kalangan yang berisiko tinggi mengalami kanker lambung adalah pria, perokok, berusia 55 tahun ke atas, sering mengonsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi, dan memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ini.
Selain sakit di ulu hati, kanker lambung juga akan membuat penderitanya muntah dan terjadi penurunan berat badan.
Tips Mengatasi Sakit di Ulu Hati
Jika tidak parah dan hanya terjadi satu hingga dua kali, rasa sakit di ulu hati bisa diatasi dengan mudah yang dapat dilakukan di rumah seperti:
Mengonsumsi obat antasida mungkin bisa membantu menetralkan asam lambung, sekaligus mengurangi rasa sakit. Anda bisa mengonsumsinya 60 menit setelah makan dan sebelum tidur sebanyak 1-2 sendok makan atau satu tablet. Lebih disarankan untuk mengonsumsi obat antasida cair ketimbang tablet.
Saat mengalami sakit di ulu hati, coba konsumsi makanan yang ringan. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kafein, dan makanan yang dapat mengiritasi perut.
Hubungi dokter jika selama dua hari sakit belum juga membaik atau bahkan bertambah parah, seperti diiringi pembengkakan pada perut, demam, muntah, adanya darah pada tinja atau muntah, merasa lemas, pingsan atau sulit bernapas.
Belum ada tanggapan untuk "Enam Penyebab Sakit di Ulu Hati dan Tips Mengatasinya"
Post a Comment